Dampak paling buruk yang
ditimbulkan oleh sikap cemas ialah buyarnya potensi kemampuan diri untuk mengonsentrasikan
hati. Manakala kita dirundung oleh kecemasan, pastilah konsentrasi hati kita
akan menjadi tercerai-berai. Akan tetapi, manakala kita memaksakan diri untuk
menghadapi prediksi yang paling buruk, berarti kita telah memposisikan diri
dalam suatu sikap yang memungkinkan bagi kita untuk mengonsentrasikan hati guna
menanggulangi ini permasalahan yang sedang kita hadapi.
Sungguh berada di luar
kemampuan kita bila kita bersemangat dalam melakukan suatu pekerjaan yang penting
dan dalam waktu yang sama kita merasa cemas dengan keberhasilannya.
Sesungguhnya masing-masing dari kedua perasaan ini berseberangan dengan yang
lainnya sehingga keberadaan salah satunya meniadakan yang lainnya.
Jika anda mulai merasakan
bahwa kecemasan terhadap masa sekarang mulai mengguncangkan diri anda,
kembalikanlah ingatan anda pada kecemasan paling berat yang pernah anda alami
pada masa lalu. Dengan demikian, pikiran anda akan terbebani oleh dua
genggaman yang berbeda, bukan hanya satu
genggaman. Maka sudah barang tentu genggaman yang lebih kuat yang terjadi pada
masa lalu akan mengalahkan genggaman masa kini yang kurang kuat. Saat itu orang
yang bersangkutan akan mengatakan: “Tiada sesuatu pun yang lebih buruk daripada krisis masa
lalu. Meskipun demikian, aku berhasil melaluinya.” Jika anda dapat
melalui krisis itu dan melewatinya dengan selamat, maka kesulitan dan bahaya
krisis hari ini pasti lebih ringan.
Sesungguhnya kecemasan
lebih dekat mencekam diri anda saat anda berada di luar waktu kerja. Kecemasan
hanya akan melanda diri anda saat waktu luang anda tanpa pekerjaan, karena
ilusi anda pada saat itu menghimpun dan membolak-balikan segala macam prediksi.
Adapun untuk mengobati keadaan tersebut, hendaknya anda sibukkan diri anda
dengan kerja sepenuh kesungguhan.
* * * * *
Nyaris
saja berbagai urusan sepele menjerumuskan orang yang sangat bijak sekalipun ke
dalam jurang kegilaan.
No comments:
Post a Comment