Tiada gunanya menampari
pipi dan merobek-robek krah baju sebagai ungkapan kecewa karena keberuntungan
yang terlepas dari tangan atau karena denda berat yang harus ditanggung. Tiada
gunanya bagi seseorang menghanyutkan pikiran dan semua perasaannya kepada
kejadian yang telah ditelan oleh masa yang pada akhirnya akan menambah panas
kepedihannya dan makin menyengat kalbunya.
Seandainya kemampuan kita dapat menembus lorong waktu masa lalu
untuk menahan kejadian-kejadiannya yang menentukan dan kita dapat mengubah
hal-hal yang kita sukai, tentulah kembali ke masa lalu merupakan suatu
keharusan dan niscaya kita semua akan bersegera menuju kepadanya, guna
menghapus semua yang kita sesali melakukannya dan melipat gandakan
keberuntungan yang minim kita raih. Akan tetapi, ingatlah bahwa hal tersebut
adalah mustahil. Tiada jalan lain bagi kita, kecuali mencurahkan usaha keras
kita guna mulai membangun kembali hari-hari dan malam-malam yang kita jalani
sekarang, karena hanya padanyalah kita dapat meraih penggantinya.
Berikut ini adalah apa yang diingatkan oleh Al-Qur’an sesudah
peristiwa perang Uhud ditujukan kepada mereka yang menangisi para syuhada yang
telah gugur dan menyesali diri mereka karena ikut ke medan peperangan:
“Katakanlah: ‘Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya
orang-orang yang telah ditaqdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke
tempat mereka terbunuh.’” (QS.3:154)
Artikel menarik lainnya:
- Malas adalah teman kegagalan
- Bagi-bagilah Waktu Anda Untuk Menunaikan berbagai Kewajiban
- Berhati-hatilah, jangan sampai putus asa dan frustasi
- Anggaplah setiap hari sebagai usia yang baru
- Kelak anda akan menyesuaikan diri dengan kondisi anda
- Dunia kekafiran menderita kesengsaraan
- Berlindunglah kepada Allah dari kesusahan dan kesedihan
- Kekosongan waktu akan menjerumuskan pelakunya pada hal-hal yang kotor
- Kebanyakan terjadinya problem berasal dari hal-hal yang sepele
- Tenanglah ! segala sesuatu terjadi sesuai dengan qadha’ dan qadar
- Tekunilah masa kini dan lupakanlah masa lalu dan masa depan
- Kekuatan itu bersumber dari kalbu bukan dari fisik
- Tiada seorang pun yang lebih bahagia daripada orang-orang mukmin
"Percayalah
bahwa kebahagiaan itu bak pohon mawar yang baru ditanam. Bunganya
tidak muncul dengan segera, tetapi kemunculannya pasti akan terjadi..."
No comments:
Post a Comment